DESKRIPSI KOPI
Kopi adalah pohon ukuran menengah Rubiaceae . Tanaman dapat hidup sampai 25 tahun dan tumbuh hingga ketinggian 6-15 m, komersial disimpan dengan ketinggian 175 - 185 cm. Daun dikembangkan dari ketiak yang dan diatur dalam berpasangan. Daun-daun dibatang utama mengembangkan berpasangan dan spiral, sedangkan daun dari cabang berkembang dengan cara seperti kipas.
Kopi
adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji
tanaman kopi, Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti
kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.
Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa
Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM)
yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu
minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan
masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton
kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat
menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai
penyakit jantung
KANDUNGAN
KOPI
didominasi
oleh senyawa alkaloid xantina berbentuk
kristal yang memiliki sensasi rasa pahit. Kandungan yang ada yaitu Kafein 1-2
%, tanin, asam klorogenat (kafeotanat), lemak, gula & pentosan. Friedrich
Ferdinand Runge, kimiawan Jerman, yang mengidentifikasi senyawa ini pada 1819.
Ia memberi nama kafein untuk senyawa yang bekerja menyerupai obat perangsang
psikoaktif dan diuretik itu. Sedangkan kandungan kimia dari kopi yaitu:
- Kafein
- Trigoneline
- Protein dan Asam Amino
- Karbohidrat
- Asam Alifatik (asam karboksilat)
- Asam Klorogenat
- Lemak dan turunannya
- Glikosida
- Mineral
- Komponen Volatil
FARMOKOLOGI
DARI TANAMAN KOPI
Kandungan
kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. Beberapa
orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya
sama sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing
individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein.
Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom. Kopi banyak
dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding.
Banyak
isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti
meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe, insomnia, penyakit
jantung, dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan
hal sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu
menekan pertumbuhan sel kanker secara bertahap. Selain itu, kafein mampu
menurunkan risiko terkena diabetes melitus dengan cara menjaga sensitivitas
tubuh terhadap insulin. Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit
serangan jantung.
Selain
kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup
banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek
pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan
respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi
adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan
tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan
Sumber:
Yusianto dan
Mulato Sri. 2005. Pengolahan Dan Komposisi Kimia Biji Kopi
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Depkes RI, Jakarta
Campbell, N.A., 2000, Biologi Edisi Kelima Jilid
I, 196, Erlangga, Jakarta
Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan, 225,
Balai Pustaka, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar