Rabu, 04 April 2012

KOPI


DESKRIPSI KOPI

Kopi adalah pohon ukuran menengah Rubiaceae
. Tanaman dapat hidup sampai 25 tahun dan tumbuh hingga ketinggian 6-15 m, komersial disimpan dengan ketinggian 175 - 185 cm. Daun dikembangkan dari ketiak yang dan diatur dalam berpasangan. Daun-daun dibatang utama mengembangkan berpasangan dan spiral, sedangkan daun dari cabang berkembang dengan cara seperti kipas.
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi, Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung
KANDUNGAN KOPI
didominasi oleh senyawa alkaloid xantina  berbentuk kristal yang memiliki sensasi rasa pahit. Kandungan yang ada yaitu Kafein 1-2 %, tanin, asam klorogenat (kafeotanat), lemak, gula & pentosan. Friedrich Ferdinand Runge, kimiawan Jerman, yang mengidentifikasi senyawa ini pada 1819. Ia memberi nama kafein untuk senyawa yang bekerja menyerupai obat perangsang psikoaktif dan diuretik itu. Sedangkan kandungan kimia dari kopi yaitu:
  • Kafein
  • Trigoneline
  • Protein dan Asam Amino
  • Karbohidrat
  • Asam Alifatik (asam karboksilat)
  • Asam Klorogenat
  • Lemak dan turunannya
  • Glikosida
  • Mineral
  • Komponen Volatil
FARMOKOLOGI DARI TANAMAN KOPI
Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein. Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom. Kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding.
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe, insomnia, penyakit jantung, dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin. Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung.
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan

Sumber:
Yusianto dan Mulato Sri. 2005. Pengolahan Dan Komposisi Kimia Biji Kopi
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia Jilid V, Depkes RI, Jakarta
Campbell, N.A., 2000, Biologi Edisi Kelima Jilid I, 196, Erlangga, Jakarta
Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan, 225, Balai Pustaka, Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar