Senin, 07 Januari 2013

PRAKTIKUM SUPPOSITORIA


PRAKTIKUM SUPPOSITORIA

I.         TUJUAN
Membuat sediaan suppositoria dengan aminofilin sebagai zat aktif

II.    PRINSIP
Pembentukan granul didasarkan pada efek kekuatan ikatan mobil-liquid yang terbentuk antara partikel primer dalam aglomerat basah.

III.   LANDASAN TEORI
     Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang pemakaiannya dengan cara memasukkan melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia akan melebur, melunak atau melarut dan memberikan efek local atau sistemik. Suppositoria umumnya dimasukkan melalui rectum, vagina, kadang-kadang melalui saluran urin dan jarang melalui telinga dan hidung. Bentuk dan beratnya berbeda-beda. Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa menimbulkan kejanggalan dan penggelembungan begitu masuk, harus dapat bertahan untun suatu waktu tertentu. Suppositoria untuk rectum umumnya dimasukkan dengan jari tangan, tetapi untuk vagina khususnya vaginal insert atau tablet vagina yang diolah dengan cara kompresi dapat dimasukkan lebih jauh ke dalam saluran vagina dengan bantuan alat khusus.
Di kalangan umum biasanya suppositoria rectum panjangnya ± 32 mm (1,5 inci), berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Beberapa suppositoria untuk rectum diantaranya ada yang berbentuk seperti peluru, torpedo, atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan, beratnya pun berbeda-beda. USP menetapkan beratnya 2gram, untuk orang dewasa bila ol.cacao yang digunakan sebagai basis. Sedng suppositoria untuk bayi dan anak-anak, ukuran dan beratnya ½ dari ukuran dan bentuk orang dewasa, bentuknya kira-kira seperti pensil.
Suppositoria untuk vagina yang juga disebut pessarium biasanya berbentuk bola lonjong atau seperti kerucut, sesuai dengan kompendik resmi beratnya 5gram, apabila basisnya ol.cacao. sekali lagi tergantung pada macam basis dan masing-masing pabrik pembuatnya, berat suppositoria untuk vagina ini berbeda-beda. 

IV. FORMULA
Aminofilin                        250 mg
Oleum Cacao                   qs
Cera                                  5%


V.    PENIMBANGAN
Dibuat 13 Suppositoria
Aminofilin 13 x 250 mg = 3250 mg = 3,25 gr
Nilai tukar aminofilin = 0,86 x 3,25 = 2,795
Berat suppositoria 13 x 3 = 39 gr
Cera 5 %  = 5% dari berat Suppositoria
                 = 5% x 39 = 1,95 gr

Monografi
F Aminofilin
Sifat Kimia
Nama Lain                : Aminophyllinum
Nama kimia               : Theofilina Etilendiamina
Rumus Molekul
        : C16H24N10O4
Berat Molekul
          : 420,43
Kemurniaan              : -

Sifat Fisika
Organoleptis
Bentuk                     : Sebuk atau butir
Bau                           : Bau lemah mirip amoniak
Warna                       : Putih atau aga kekuningan
Rasa                         : pahit
Kelarutan                 : larut dalam lebih kurang 5 bagian air, jika dibiarkan mungkin menjadi keruh. praktis tidak larut dalam etanol (95%) dan dalam eter.

Sifat Farmakologi
Khasiat                     : Bronkodilator, antispasmodikum, diuretikum.
Efek Samping          : -
Tempat absorpsi       : -
Waktu paruh            : -
Dosis
Dosis maksimum sekali 500 mg, sehari 1,5 gr
Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tak tembus cahaya

Oleum Cacao
Rumus molekul        : -
BM                           : -
PH                            : -
Fungsi                      : Zat tambahan
Suhu Lebur              : 310C – 340C
Densitas                   :-
Distribusi partikel     : -
Rentang                    : -
Kelarutan                 : Sukar  larut dalam etanol (95%), mudah larut dalam klorofom, dalam eter dan dalam eter minyak tanah.
Organoleptis             : Putih kekuningan lemak padat, bau khas aromatic, 
                                    rasa khas lemak, aga rapuh.
Flowability               : -

Cera Alba
Rumus molekul         : -
BM                            : -
PH                             : -
Fungsi                       : Zat tambahan
Kompresibilitas         : -
Densitas                    : -
Distribusi partikel     : -
Rentang                    :  -
Kelarutan                 : Praktis tidak larut dalam air, aga sukar larut dalam etanol dingin, larut dalam klorofom, dalam eter hangat, dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri.
Organoleptis             : zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan,
                                    bau khas lemak.

VI.   METODE
Metode Pencetakan
Basis dan zat tambahan dilebur kemudian dimasukkan zat aktif sampai homogen. Kemudian hasil leburan dimasukkan ke dalam cetakan lalu dibiarkan dingin dan mengental menjadi supositoria. 



VII. PENGUJIAN SUPOSITORIA
Evaluasi tablet
1.      Uji Keseragaman bobot
Pada pengujian keseragaman bobot ini, tablet paracetamol ditimbang satu persatu.
Tabel 1. Bobot tablet
Tablet
Berat Tablet (gram)
1
2,56
2
2,54
3
2,53
4
2,55
5
2,58
6
2,53
7
2,56
8
2,53
9
2,52
10
2,55
11
2,58
12
2,55








DAFTAR PUSTAKA
________.1979.Farmakope Indonesia Edisi 3. Jakarta: DEPKESRI. 
­­________.1995.Farmakope Indonesia Edisi 4. Jakarta: DEPKESRI. 
Anief, Moh.2004. Ilmu Meracik Obat.Yogyakarta: UGM –Pers.
Ansel, HC.2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta :UI –Pers.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar