PRAKTIKUM
SUPPOSITORIA
I.
TUJUAN
Membuat sediaan suppositoria
dengan aminofilin sebagai zat aktif
II. PRINSIP
Pembentukan granul didasarkan pada efek
kekuatan ikatan mobil-liquid yang terbentuk antara partikel primer dalam
aglomerat basah.
III. LANDASAN TEORI
Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat
yang pemakaiannya dengan cara memasukkan melalui lubang atau celah pada tubuh,
dimana ia akan melebur, melunak atau melarut dan memberikan efek local atau
sistemik. Suppositoria umumnya dimasukkan melalui rectum, vagina, kadang-kadang
melalui saluran urin dan jarang melalui telinga dan hidung. Bentuk dan beratnya
berbeda-beda. Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan
mudah dimasukkan ke dalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa menimbulkan
kejanggalan dan penggelembungan begitu masuk, harus dapat bertahan untun suatu
waktu tertentu. Suppositoria untuk rectum umumnya dimasukkan dengan jari
tangan, tetapi untuk vagina khususnya vaginal insert atau tablet vagina yang
diolah dengan cara kompresi dapat dimasukkan lebih jauh ke dalam saluran vagina
dengan bantuan alat khusus.
Di kalangan umum biasanya
suppositoria rectum panjangnya ± 32 mm (1,5 inci), berbentuk silinder dan kedua
ujungnya tajam. Beberapa suppositoria untuk rectum diantaranya ada yang
berbentuk seperti peluru, torpedo, atau jari-jari kecil, tergantung kepada
bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan, beratnya pun berbeda-beda. USP
menetapkan beratnya 2gram, untuk orang dewasa bila ol.cacao yang digunakan
sebagai basis. Sedng suppositoria untuk bayi dan anak-anak, ukuran dan beratnya
½ dari ukuran dan bentuk orang dewasa, bentuknya kira-kira seperti pensil.
Suppositoria untuk vagina yang juga
disebut pessarium biasanya berbentuk bola lonjong atau seperti kerucut, sesuai
dengan kompendik resmi beratnya 5gram, apabila basisnya ol.cacao. sekali lagi
tergantung pada macam basis dan masing-masing pabrik pembuatnya, berat
suppositoria untuk vagina ini berbeda-beda.
IV. FORMULA
Aminofilin 250 mg
Oleum Cacao qs
Cera 5%
V. PENIMBANGAN
Dibuat 13 Suppositoria
Aminofilin 13 x 250 mg =
3250 mg = 3,25 gr
Nilai tukar aminofilin =
0,86 x 3,25 = 2,795
Berat suppositoria 13 x
3 = 39 gr
Cera 5 % = 5% dari berat Suppositoria
= 5% x 39 = 1,95 gr
Monografi
F Aminofilin
Sifat Kimia
Nama Lain : Aminophyllinum
Nama kimia : Theofilina Etilendiamina
Rumus Molekul : C16H24N10O4
Berat Molekul : 420,43
Rumus Molekul : C16H24N10O4
Berat Molekul : 420,43
Kemurniaan :
-
Sifat Fisika
Organoleptis
Bentuk : Sebuk atau butir
Bau :
Bau lemah mirip amoniak
Warna : Putih atau aga kekuningan
Rasa : pahit
Kelarutan : larut dalam lebih kurang
5 bagian air, jika dibiarkan mungkin menjadi keruh. praktis tidak larut dalam
etanol (95%) dan dalam eter.
Sifat Farmakologi
Khasiat : Bronkodilator,
antispasmodikum, diuretikum.
Efek Samping : -
Tempat absorpsi : -
Waktu paruh : -
Dosis
Dosis maksimum sekali 500
mg, sehari 1,5 gr
Wadah dan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tak
tembus cahaya
Oleum Cacao
Rumus molekul :
-
BM :
-
PH :
-
Fungsi :
Zat tambahan
Suhu Lebur :
310C – 340C
Densitas :-
Distribusi partikel :
-
Rentang :
-
Kelarutan :
Sukar larut dalam etanol (95%), mudah
larut dalam klorofom, dalam eter dan dalam eter minyak tanah.
Organoleptis :
Putih kekuningan lemak padat, bau khas aromatic,
rasa khas
lemak, aga rapuh.
Flowability :
-
Cera Alba
Rumus molekul : -
BM : -
PH : -
Fungsi : Zat
tambahan
Kompresibilitas : -
Densitas : -
Distribusi partikel : -
Rentang : -
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam air, aga sukar larut dalam etanol dingin, larut
dalam klorofom, dalam eter hangat, dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri.
Organoleptis : zat
padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan,
bau khas lemak.
VI. METODE
Metode
Pencetakan
Basis dan zat tambahan dilebur kemudian dimasukkan zat aktif sampai homogen. Kemudian hasil
leburan dimasukkan ke dalam cetakan lalu dibiarkan dingin dan mengental menjadi
supositoria.
VII. PENGUJIAN SUPOSITORIA
Evaluasi tablet
1.
Uji Keseragaman bobot
Pada
pengujian keseragaman bobot ini, tablet paracetamol ditimbang satu persatu.
Tabel 1. Bobot
tablet
Tablet
|
Berat Tablet (gram)
|
1
|
2,56
|
2
|
2,54
|
3
|
2,53
|
4
|
2,55
|
5
|
2,58
|
6
|
2,53
|
7
|
2,56
|
8
|
2,53
|
9
|
2,52
|
10
|
2,55
|
11
|
2,58
|
12
|
2,55
|
DAFTAR PUSTAKA
________.1979.Farmakope Indonesia Edisi 3. Jakarta:
DEPKESRI.
________.1995.Farmakope Indonesia Edisi 4. Jakarta:
DEPKESRI.
Anief, Moh.2004.
Ilmu Meracik Obat.Yogyakarta: UGM
–Pers.
Ansel, HC.2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.
Jakarta :UI –Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar