MENDUNG
Ketika jiwa ini merasa sepi maka disitulah hati mulai
berbisik bahwa jiwa yang kosong adalah jiwa yang sedang berusaha mengisi
relung-relung hati. Yang sebenarnya hati itu telah pergi, pergi entah kemana,
pergi dengan membawa semua yang pernah ada. Wahai waktu dimanakah dirimu kini,
dimanakah dirimu yang dulu mempertemukan aku dengan dia, mengapa sekarang
engkau bawa dia kembali kedalam kesunyian hati, apa arti dari semua ini, aku
sungguh tidak mengerti. Apa cinta sejati hanya milik mereka yang sempurna, apa
wanita biasa seperti aku tidak berhak menyentuh cinta sejati itu, ataukah
memang tidak pernah ada cinta sejati itu. Aku hanya manusia lemah yang tidak
pernah berhenti berharap, berharap bahwa suatu saat aku bisa melihat pangeran
tanpa pedang, melihat peri tanpa sayap, melihat hal istimewa tanpa
kesempurnaan. Apa arti dari setiap peristiwa yang menghampiriku, apa itu
artinya dimana aku merasakan kesempurnaan dari tidak adanya hal-hal indah,, semuanya
terjadi seakan-akan aku kuat menghadapi kenyataan pahit yang menanti, semuanya
terjadi seakan-akan aku bisa melewati semuanya sendiri. Waktu bawa dia kembali
untuku meskipun sekarang aku merasakan seperti bumi yang kehilangan matahari MENDUNG….
sumber: Jiwa yang Sendu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar